Tak Suka Olahraga? Konsumsi Cokelat Hitam!

Dr. Moh Malek, peneliti dari Universitas Wyne State ini memfokuskan penelitian pada mitokondria, sumber pembangkit energi yang menghasilkan energi dalam sel, dan menemukan senyawa yang ditemukan di tanaman kakao atau coklat, yang disebut epicatechin, yang mampu merangsang respon otot yang sama dengan aktivitas olahraga.

"Mitokondria memproduksi energi yang digunakan oleh sel di dalam tubuh. Semakin banyak mitochondria berarti semakin besar energi yang diproduksi serta semakin banyak pekerjaan yang dapat dilakukan," ujar Dr Malek.

Penelitian ini menggunakan tipe epicatechin dari kokoa yang diberikan pada tikus sebanyak dua kali dalam sehari selama 15 hari. Dalam waktu bersamaan, tikus yang lain menjalani latihan treadmill selama 30 menit per hari. Peneliti itu akhirnya menemukan tikus yang hanya makan epicatechin memiliki kinerja yang sama seperti tikus yang berlatih di treadmill.

Para peneliti berharap penelitian tersebut bisa menjadi alternatif untuk melawan penyusutan otot terkait usia.

"Tampaknya pengobatan epicatechin yang dikombinasikan dengan berolahraga dapat menjadi sarana untuk mengimbangi penuaan otot," tambah Dr. Malek.